Racca Mangga
Salah satu buah favorite saya itu, mangga.. cuma kadang tidak terlalu suka dengan mangga yang masih sangat muda, terlalu kecut bagi saya, tapi mangga yang menjelang mengkal itu selalu menggoda saya untuk segera dieksekusi, padahal jika saya sabar menunggu sampai mengkal atau matang sekalian tentu lebih enak.
Karena gigi saya sering ngilu jika makan mangga potong, jadi jika mangga setengah mengkal mau saya makan, biasanya saya cacah, beri potongan cabe rawit, happp.. di Makassar makanan ini disebut racca mangga.
Racca mangga sebenarnya bisa dibilang sambel mangga, cuma cara mengolahnya berbeda-beda tiap orang sesuai selera, kalau di warung atau rumah makan seafood, racca mangga disajikan dengan cabe rawit yang diuleg, tingkat kepedesannya sesuai selera, dan dimakan dengan ikan bakar.. duhh nikmat sekalii rasanya.
Kalau saya sendiri, lebih senang menjadikan racca mangga ini sebagai pengganti nasi, aneh? iyaaa.. saya bisa menghabiskan sepiring penuh racca mangga.. jika di warung seafood kita hanya mendapatkan sesendok-duasendok yang disajikan dalam piring kecil, maka jika dirumah saya bisa menghabiskan 1-2buah mangga yang diracca, puas sekali rasanya.
Saya suka mencampur racca mangga buatan saya ini dengan kuah ikan masak (bumbu ikan masak standar : asam, kunyit, sedikit gula merah, garam, potongan bawang merah dan ikan tentunya), rasanya lebih gurih, saya tidak perlu lagi mencampur garam ke adonan racca mangga saya, tinggal menambahkan irisan cabe rawit dan sedikit gula pasir lalu diaduk. Mantaaap.. kadang juga saya beri potongan ikan masak kalau mau sedikit kenyang.
Ibu saya lain lagi, jika beliau bikin racca mangga, mangga yang sudah dicacah kemudian diremas-remas pake garam agar tidak terlalu kecut (berlaku untuk mangga yang masih muda), beri sedikit gula pasir, tanpa cabe karena ibu saya tidak suka yang pedis2. Rasanya juga enaaak, saya sih tetap menghabiskan racca mangga buatan ibu saya, walaupun jika bikin sendiri saya tidak memakai cara ibu saya.
Yang enak dari racca mangga ibu saya, beliau masih dengan sabar mencacah mangga, walaupun sebenarnya mangganya bisa diserut, seperti yang biasa saya lakukan (pemalas, hehehe), tapi memang beda sih ya racca mangga dengan mangga yang diserut dan mangga yang dicacah, lebih enaak yang dicacah tentunya, tapi saya kadang tidak sabar untuk mencacahnya menjadi irisan kecil memanjang, lebih ringkes diserut dah..
Tante saya lain lagi, beliau kalau bikin sama seperti ala warung seafood, dicampur dengan ulekan cabe rawit yang super pedess, jadi saya tidak bisa makan terlalu banyak jika beliau yang bikin, hanya jadi pengganti sambel aja.
Tapi bagaimanapun cara menyajikan racca mangga saya selaluuu suka.. Seperti malam ini, kebetulan beberapa hari ini Palopo lagi angin kencang yang berakibat mangga-mangga dari pohon tetangga depan rumah berjatuhan, jadi deh kita dapat kiriman mangga.. Menggoda sekali melihat mangga hampir mengkal ini, sebelum saya makan malam, bikin dulu, simpan kulkas, lalu makan malam dulu, biar perutnya ga sakit, habis makan malam, langsung eksekusi racca mangga yang sudah ngadem dikulkas.. duhhh nikmatt!!!
Karena gigi saya sering ngilu jika makan mangga potong, jadi jika mangga setengah mengkal mau saya makan, biasanya saya cacah, beri potongan cabe rawit, happp.. di Makassar makanan ini disebut racca mangga.
Racca mangga sebenarnya bisa dibilang sambel mangga, cuma cara mengolahnya berbeda-beda tiap orang sesuai selera, kalau di warung atau rumah makan seafood, racca mangga disajikan dengan cabe rawit yang diuleg, tingkat kepedesannya sesuai selera, dan dimakan dengan ikan bakar.. duhh nikmat sekalii rasanya.
Kalau saya sendiri, lebih senang menjadikan racca mangga ini sebagai pengganti nasi, aneh? iyaaa.. saya bisa menghabiskan sepiring penuh racca mangga.. jika di warung seafood kita hanya mendapatkan sesendok-duasendok yang disajikan dalam piring kecil, maka jika dirumah saya bisa menghabiskan 1-2buah mangga yang diracca, puas sekali rasanya.
Saya suka mencampur racca mangga buatan saya ini dengan kuah ikan masak (bumbu ikan masak standar : asam, kunyit, sedikit gula merah, garam, potongan bawang merah dan ikan tentunya), rasanya lebih gurih, saya tidak perlu lagi mencampur garam ke adonan racca mangga saya, tinggal menambahkan irisan cabe rawit dan sedikit gula pasir lalu diaduk. Mantaaap.. kadang juga saya beri potongan ikan masak kalau mau sedikit kenyang.
Ibu saya lain lagi, jika beliau bikin racca mangga, mangga yang sudah dicacah kemudian diremas-remas pake garam agar tidak terlalu kecut (berlaku untuk mangga yang masih muda), beri sedikit gula pasir, tanpa cabe karena ibu saya tidak suka yang pedis2. Rasanya juga enaaak, saya sih tetap menghabiskan racca mangga buatan ibu saya, walaupun jika bikin sendiri saya tidak memakai cara ibu saya.
Yang enak dari racca mangga ibu saya, beliau masih dengan sabar mencacah mangga, walaupun sebenarnya mangganya bisa diserut, seperti yang biasa saya lakukan (pemalas, hehehe), tapi memang beda sih ya racca mangga dengan mangga yang diserut dan mangga yang dicacah, lebih enaak yang dicacah tentunya, tapi saya kadang tidak sabar untuk mencacahnya menjadi irisan kecil memanjang, lebih ringkes diserut dah..
Tante saya lain lagi, beliau kalau bikin sama seperti ala warung seafood, dicampur dengan ulekan cabe rawit yang super pedess, jadi saya tidak bisa makan terlalu banyak jika beliau yang bikin, hanya jadi pengganti sambel aja.
Tapi bagaimanapun cara menyajikan racca mangga saya selaluuu suka.. Seperti malam ini, kebetulan beberapa hari ini Palopo lagi angin kencang yang berakibat mangga-mangga dari pohon tetangga depan rumah berjatuhan, jadi deh kita dapat kiriman mangga.. Menggoda sekali melihat mangga hampir mengkal ini, sebelum saya makan malam, bikin dulu, simpan kulkas, lalu makan malam dulu, biar perutnya ga sakit, habis makan malam, langsung eksekusi racca mangga yang sudah ngadem dikulkas.. duhhh nikmatt!!!
Komentar
Posting Komentar