Cempedak

Sebelum menikah sama tuan, saya sama sekali belum pernah memakan buah ini, walaupun saya tahu bagaimana bentuk dan aroma buah cempedak ini yang sangat menyengat.

Waktu awal2 menikah (sktr 5 bulan lalu) mertua membawa buah Cempedak ini kerumah, hasil dari kebun sepertinya, disitulah pertama kali saya memakan buah ini, saya sebenarnya agak pemilih untuk makanan yang baru saya coba, tapi karena udah disajikan sama mertua, dan kala itu saya masih hitungan menantu baru, jadi saya coba mencicipi buah ini. Ternyata rasanya enaak, rasa dan bentuknya seperti nangka, hanya saja cempedak ini aromanya lebih menusuk hidung, teksturnya lebih lembek dari nangka, dan rasanya lebih manis dari nangka juga, tambah lagi, cempedak ini tidak bergetah seperti nangka.

Nah sore tadi, selain bawa Pakis, ternyata mertua saya juga membawa Cempedak ini, hasil dari kebun juga, jadi habis makan malam tadi, kami rame-rame menyantap ini, nikmaattnyaaa.

Saya pernah melihat sekilas resep, dan sepertinya juga pernah dibahas dimilis NCC, Cempedak ini bisa digoreng, dan dicampur diadonan kue, cuma saya belum berani coba, takut ga ada yang makan juga, karena saya pun belum bisa mengira-ngira rasanya.

Mungkin nanti, ketika Cempedaknya semakin banyak, dan saya mulai bosan memakannya hehehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talam Rebon

kue duri-duriang ole-ole ke Makassar

CornFlake Cookies