Puding Sikaporo'

Dari kapan hari kepengen banget makan Sikaporo' (salah satu kue tradisional khas suku Bugis), apa daya ga tau bikinnya, kebetulan seorang teman membagi resepnya, jadinya tambah penasaran..

Sayang sekali, dengan kreativitas saya yang tinggi tapi tidak diikuti dengan otak yang cukup pintar, dengan sok taunya saya membuat kue ini dengan tidak memperhatikan cara membuatnya dengan seksama.. gegara kepengen bikin kue bentuknya cantik seperti puding nih, akhirnya beneran jadi puding.

Kue ini, seperti kue bugis pada umumnya, hanya memakai, telur, gula dan santan, rasanya? sangaaat membelai lidah dan juga tentunya menambah kadar kolestrol. hihihi.

Sikaporo' ini sering dibuat dalam loyang bunga, nah karena saya ga punya loyang bunga, rencana awalnya mau bikin dipyrex aja.. pas lagi nyiapin bahan, liat cetakan puding, malah mikir mau buat pake cetakan puding aja, pastinya jadinya lebih cantik, sayangnya gagal sodara-sodaraaa.

Pakem Kue Sikaporo' ini, adonan kuning diatas adonan hijau, ketika dikukuspun, adonan hijau lebih dulu dikukus, baru kemudian adonan kuning, nahh karena pengennya dibuat pada cetakan puding, makanya adonan kuning yang duluan dikukus, ternyata salah totaaal.. adonan kuning teksturnya lebih lembek dr adonan hijau, jadi dikukus berapa lamapun adonan kuning tetap tidak bisa menopang adonan hijau..

Ketika semuanya selesai saya kukus, mulailah proses balik-membalik kuenya.. pas dikeluarin dari cetakan, cuma adonan hijau aja yang keluar, adonan kuningnya tinggal didasar cetakan, duhh rasanya kepengen nangis lihat sikaporo'nya gagal gituu, lalu saya kembalikan ke dalam cetakan, kemudian dipotong, tetap jelek hasilnya, akhirnya peras kembali santan, beri gula pasir dikit, masukkan agar-agar lalu didihkan, setelah mendidih baru diberi pasta pandan, dan dituang ke dalam cetakan yang berisi adonan sikaporo' ini.

Setelah dingin, dikeluarkan dari loyang, tetap bagian kuningnya rompel sana-sini, ya sudah pasraaah deh.. pas mertua pulang dari kebun, nyobain puding ini trus bilang, pudingnya kayak rasa sikaporo' ya? hihihi akhirnya ngaku, ini memang sikaporo' yang disiram agar-
agar. Yaaa lain kali deh bikinnya, tunggu harga telurnya normal dulu (lagi musim maulid, harga telur lagi tinggi-tingginya)

Walaupun saya gagal buat kue ini, ga ada salahnya resepnya saya abadikan disini, sekalian mau tulis sedikit takaran gula yang cocok dengan saya. resep yang saya dapat dari tante sahabat saya, takarannya menggunakan gelas cokelat yang tinggi, kalau orang tua dulu bilangnya gelas peres, tapi saya sudah mengkonversi dengan ukuran gramnya.

Berikut resepnya, saya tetap menyertakan resep asli, sesuai dengan resep yang diberikan, konversi gram dituliskan didalam cara membuat

Sikaporo' (Kue Tradisional Khas Bugis)
 Resep by. Tantenya Fhie

Bahan :
 20 butir telur
 1/2 kg gula pasir (disiapkan aja, ga dipakai semua kok)
 santan kental dari 1 butir kelapa
 pasta pandan
 pewarna kuning

Cara Membuat
 *Adonan Kuning : 15 kuning telur diaduk bersama 1 gelas gula pasir (setelah saya konversi ke gram, jadinya 220gr, tapi menurut saya agak terlalu manis, sepertinya lain kali saya akan memakai 200gr saja) dan 1 gelas santan kental (setara dengan 275ml). Beri pewarna kuning, kemudian saring.
 *Adonan Hijau : 15 putih telur, 5 kuning telur diaduk bersama 1 gelas gula pasir dan 1 gelas santan kental, beri pasta pandan, kemudian saring.
 Panaskan kukusan, taburi loyang bunga dengan sedikit gula pasir, tuang adonan hijau hingga 1/2 loyang, kukus hingga agak keras, tuangkan adonan kuning hingga loyang full. kukus lagi hingga matang. (kukus adonan hijau, kurang lebih 10 menit, lalu ketika adonan kuning masuk, kukus selama 25-30 menit)
 Setelah matang, angkat keluar dari kukusan, biarkan agak dingin, keluarkan dari loyang dan segera balikkan. (adonan kuning diatas).

Hasilnya 4 loyang bunga atau 2 pyrex diameter 22cm

Adonannya diaduk aja yaaa hingga tercampur rata, tenang jika ga punya mikser tetap bisa bikin kue ini..

Karena saya belum punya loyang bunga, jadi belum bisa fotoin, loyangnya ga terlalu besar kok..

Eh tapi dibuat puding seperti saya juga tetap enaaak kok, apalagi dinikmati dingin, uenaaaakkkeee poll.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talam Rebon

kue duri-duriang ole-ole ke Makassar

CornFlake Cookies