Mandai, Olahan Kulit Cempedak

Seperti yang pernah saya posting beberapa waktu lalu, Cempedak merupakan buah yang cukup sering ada dirumah kami, apalagi musim2 sekarang ini yang katanya lagi musim Cempedak. Nah saya sih sebenarnya mulai 'mabok' dengan aroma Cempedak ini dan mulai tak sanggup menghabiskan banyak Cempedak, sampai akhirnya search olahan lain dari Cempedak ini, baru tau ternyata bisa digoreng seperti pisang goreng dan juga saya nemu beberapa resep cake yang menggunakan Cempedak sebagai bahan dasarnya.

Nah beberapa waktu yang lalu, di FB Group NCC juga rame bahas buah Cempedak ini, dari bahasan tsb saya baru tau ternyata kulitnya malah bisa diolah jadi laukpauk. Olahan kulit Cempedak ini diwilayah Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan disebut Mandai. Informasi tentang bagaimana Mandai ini dibuat terus terang masih belum jelas buat saya, karena sumber hanya menyebutkan direndam air garam, maklum saya belum pernah 'berkenalan' dengan jenis makanan ini jadi agak takut salah, mulai lah saya blogwalking, awal-awalnya hanya nemu mengolah Mandai menjadi masakan siap santap, ga lama baru nemu cara mengolah Cempedak untuk menjadi Mandai, semua sumber dibaca dengan seksama jangan sampai kelewat infonya.

Sekarang tinggal tunggu Cempedaknya masak dulu, karena waktu dipetik mertua masih dalam keadaan mentah sih. Tadi pagi baru Cempedak ini dikonsumsi, saya langsung pula menyiapkan peralatan untuk mengolah Mandai ini.

Ini dia cara membuat Mandai.

Mandai, Olahan Kulit Cempedak

Bahan :
Kulit Cempedak yang sudah dikupas kulit luarnya
air matang
garam
toples

Cara Membuat :
Kulit Cempedak yang sudah dikupas, dicuci bersih, kemudian masukkan kedalam toples. tabur dengan garam (banyaknya dikira2 aja), lalu tuangkan air matang hingga toples full.

Dari beberapa sumber yang saya dapat ada yang menuangkan air hangat suam2 kuku, ada juga air matang biasa. Saya sih tadi pakai air biasa aja.

Nah rencananya Mandai ini akan saya fermentasi selama 2 hari. Ada pula yang fermentasinya cuma 1 hari, tapi katanya masih agak keras kalau cuma sehari doank, karena tujuan fermentasi untuk melunakkan kulitnya.

Sempat baca pula Mandai ini malah aman difermentasi selama 1 tahun. Di Kalimantan Selatan, Mandai siap olah malah banyak dijajakan dipinggir jalan/pasar-pasar, jadi sampe rumah tinggal olah aja, enaknyaa yaaa..

Ditunggu deh 2 hari lagi akan jadi apa Mandai ini, katanya sih rasanya lebih enak dari ayam hehehe katanya lhoo, oya selain disebut Mandai, adapula yang menyebutnya dengan Dami, sempat baca katanya Dami ini Daging Miskin, entah beneran sebuah singkatan atau plesetan doank.

Komentar

  1. Saya tinggal di Samarinda, saya sudah sering menjadikan manday sebagai lauk, rasanya enak
    Bisa digoreng atau ditumis

    BalasHapus
  2. Sama sya di melak tiap hari makan mandai

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talam Rebon

kue duri-duriang ole-ole ke Makassar

CornFlake Cookies